Sebagai perempuan, mungkin hal yang biasa banyak mau beli
ini itu. Dan saya, lebih dari sekedar banyak mau. Outer ini lucu outer itu lucu. Sepatu
flat mau, sepatu tinggi juga mau. Kemeja ini lucu kemeja itu lucu. Tas model
ransel mau tas pundak juga mau. Walah banyak mau sekali pokoknya.
Padahal
baju di lemari bisa sampai untuk siklus dua minggu. Sepatu yang dipakai pun
bisa lebih dari dua kali ganti dalam seminggu. Tas yang dipakai juga masih
pantas dan belum terlihat lusuh.
Semuanya
cuma sekedar mau. Bukan karena butuh. Barangkali saya terlalu fokus pada hal
yang belum saya punya, sampai lupa bersyukur dengan semua yang sudah saya
punya. Sampai buat diri ini lupa. Sampai buat diri ini serakah. Padahal, tidak
semua hal harus kita punya.
Pekerjaan
saya, atau tempat saya bekerja boleh dibilang amat sangat nyaman. Dekat dari
rumah. Bisa berangkat siang. Tidak berdesakan di angkutan. Kalau pilih naik
ojek juga masih terjangkau harganya. Soal tekanan kerja, bisa ditolong dengan
rekan kerja yang nyaman. Lokasi yang mudah bertemu teman lama dan jajanan murah
karena ukuran kantong mahasiswa. Amat sangat lebih dari sekedar zona nyaman.
Lalu muncul perasaan "kok ga menantang ya kayanya, kurang gereget aja
gitu."
Sampai
suatu hari saya solat Dhuha, saya memanjatkan doa-doa pamungkas seperti
kemarin-kemarin. Keinginan, harapan dan rasa syukur yang masih soal dan karena
hal yang sama. Tapi hari itu, dalam hati rasanya ingin minta soal kerjaan baru.
Tapi sungguh malu sekali mengucapkannya pada Tuhan.
Tapi,
bukankah Tuhan senang ketika hambanya memohon? Bukankah Tuhan senang mendengar
pinta hambanya?
Kemudian
lirih terucap "YaAllah, boleh ga sih saya pingin pindah kerja? Duh tapi
kok saya ga bersyukur ya kayanya. Maaf ya yaAllah, padahal di sini enak dekat
dari rumah. Kerja bisa santai. Bisa ada waktu dari Dhuha sampe jamaah solat
wajib di mushola. Ya gitu deh, Engkau yang Maha Tau yaAllah. Berikan aku tempat
kerja baru yaAllah, tapi kalau memang di sini lebih baik daripada pindah tolong
tunjukkan kebaikan itu padaku."
Lepas
Dhuha, saya jalan ke ruang kerja kok ya malu banget rasanya. Malu karena habis
minta ke Allah soal kerjaan baru. Malu padahal saya sering lalai kewajiban ini
itu. Maluuuuuu banget solat suka ngga tepat waktu tapi giliran minta malah
gatau malu. YaAllah saya malu banget, maafin ya.. Untung orang lain ngga tau.