Kita kesakitan
karna luka
yang kita simpan sendiri
Berharap perihnya menguap
tanpa perlu disembuhkan
secara sengaja
Tak ada bekas luka
Sekujur badan sudah lebam
babak belur
hingga bingung
mana luka
mana kulit aslinya
Barangkali memang lebam
sejak dari rahim ibunya
Karna luka yg paling sakit
yang tidak terlihat bekasnya
Luka itu mengendap
Berteriak
Mencekik
Dalam hati
Pikiran
Dan rongga jiwa
Dia merebut nafas
Membual
bahwa hidup tak akan ada makna
Merayumu
untuk meninggalkan dunia
Luka itu
dalam jiwa
Yang menggenang
karna dihujani makian
Kering karna kemarau kasih sayang
dan hening
karna nihil obrolan
Luka itu
barangkali ada di setiap kita
yang bungkam
karna meredam kata
agar tak saling serang